Rabu, 29 Agustus 2012
tips membuat foto bokeh dengan kamera DSLR
Sekedar mengulang secara singkat, bokeh pada intinya adalah ukuran kualitas blur yang membuat obyek terpisah dari background-nya. Mata kita senang saat melihat foto dengan backgorund yang kabur secara lembut, creamy dan cantik. Salah satu pertanyaan yang paling sering dikirim pembaca adalah, kok bokeh saya masih kurang bagus sih? apa yang salah?
Ada enam faktor utama yang sangat mempengaruhi kualitas bokeh dalam foto kita, Penuhi keenamnya maka anda akan mendapatkan bokeh dengan kualitas jempol.
1. Gunakan aperture besar.
Bokeh berasal dari lensa bukan dari kamera. Oleh karena itu, hal terpenting yang harus dilakukan adalah setting aperture lensa anda pada bukaan yang besar (terbesar yang diijinkan situasi pemotretan – aperture maksimal). Anda bisa melakukannya dengan menggunakan mode Aperture Priority dan mengubah f kedalam nilai terkecil (putar ring aperture berlawanan arah jarum jam).
Dalam settingan ini secara praktis kita menurunkan depth of field menjadi shallow/dangkal.
2. Kurangi jarak antara kamera dengan obyek foto.
Semakin dekat kita berdiri dari obyek foto, semakin blur background-nya. Semakin dekat obyek foto, fokus lensa juga semakin dekat dan depth of fieldakan makin menyempit. Cobalah lakukan ini: acungkan jari telunjuk anda didekat gelas yang jauhnya kira-kira 50 cm didepan anda, fokuskan mata anda pada telunjuk, sekarang gerakkan telunjuk tadi mendekat mata anda. Makin dekat telunjuk dengan mata, gelas dibelakangnya akan makin kabur bukan?
3. Jauhkan jarak antara obyek dan background-nya.
Saat anda memotret teman dan ingin menghasilkan bokeh yang bagus, maka semakin jauh teman tadi dari background dibelakangnya, semakin bagus bokeh yang anda dapatkan. Lihatlah foto dibawah ini, daun yang paling dekat kamera masih terlihat tajam. Tapi semakin menjauh dari kamera, semakin kabur. Sementara daun dengan warna hijau dibelakang sana terlihat kabur sekali.
4. Gunakan focal length terpanjang.
Saat anda memakai lensa zoom, gunakan focal length terpanjang untuk makin memisahkan obyek utama dengan background-nya. Sebagai contoh: saat anda menggunakan lensa maut 70–200 mm, set focal length di posisi 200mm untuk menghasilkan bokeh yang bagus.
Kalau di tas anda tersimpan lensa 300mm, lensa 18–200mm, lensa 14–24mm, pilihlah lensa terpanjang (300mm) kalau tujuan anda menghasilkamn bokeh yang maut.
5. Pilih lensa dengan kualitas optik terbaik yang mampu anda beli.
Kualitas bokeh juga sangat dipengaruhi oleh kualitas optik lensa yang kita pakai. Katakanlah anda memilik dua lensa yang focal length maksimalnya sama, contoh: lensa 18–20mm/f5.6 dan lensa 70–200mm/f2.8, karena kualitas optik lensa 70–200mm (biasanya) jauh lebih superior dibandingkan lensa 18–200mm (sehingga harganya juga berlipat-lipat lebih mahal). Maka gunakan lensa 70–200mm tadi, dan sebisa mungkin pakailah di aperture f/2.8.
6. Gunakan prime lens.
Karena makin besar aperture makin bagus pula bokehnya, jika anda memiliki prime lens, pakailah. Prime lens atau fixed lens, adalah lensa yang memiliki focal length tunggal alias lensa yang tidak bisa di-zoom. Prime lens biasanya menghasilkan foto bokeh yang sangat bagus karena memilki bukaan aperture yang sangat besar, tipikal prime lensadalah 50mm f/1.4, 85mm f/1.4 atau varian murahnya 50mm f/1.8 dan 85mm f/1.8.
tips membuat foto bokeh dengan kamera saku
Bokeh ini dihasilkan dari kamera pocket mungil Fujifilm Finepix F200EXR
kalau anda pengguna kamera pocket atau saku, jangan khawatir. Karena dengan kamera mungil itupun anda bisa menghasilkan bokeh, meskipun kualitasnya tidak sebagus kamera DSLR atau mirrorless. Pengen tahu caranya membuat bokeh dengan kamera pocket anda? simak 10 tips ini:
10 Tips Agar kamera Pocket atau Saku anda bisa menghasilkan bokeh yang bagus:
- Kalau anda menggunakan kamera pocket yang cukup canggih, biasanya disitu ada mode aperture priority, gunakan mode ini. Jika dikamera pocket anda tidak ada mode aperture priority, gunakan mode “Portrait” atau “Macro”.
- Natikan flash
- Idealnya carilah lokasi dengan cahaya yang cukup terang, outdoor adalah pilihan yang bagus. Kalau terpaksa harus memotret inddor, carilah ruangan dengan banyak jendela dimana cahaya cukup melimpah. Kalau cahaya memang tidak mencukupi pakailah tripod.
- Cari subyek foto yang cukup kecil dan memiliki tekstur atau kontras yang cukup sehingga kamera gampang mengunci fokus.
- Buat subyek terpisah dari background-nya. Sebagai contoh, saat anda memotret sebuah gelas diatas meja, pastikan obyek lain dibelakang gelas tersebut terpisah agak jauh. Jika jarak background kurang jauh, maka semua akan terlihat tajam difoto sehingga anda tidak menghasilkan bokeh.
- Agar bokeh maksimum, carilah background yang memiliki pola mencolok atau memiliki pantulan, misal kaca atau logam. Ini agar bokeh di foto terlihat lebih manis.
- Pegang kamera pocket anda sedekat mungkin dengan subyek utama yang anda ingin terlihat tajam.
- Kunci fokus pada subyek tersebut, pencet tombol shutter separuh
- Ambil foto dan periksa hasilnya di layar LCD, pastikan subyek utama terlihat tajam sementara backgroundnya tampak blur.
- Kalau kamera pocket anda memiliki optical zoom, gunakan zoom maksimal. Perhatikan, hanya optical zoom bukan digital zoom.
Bokeh dalam foto ini dihasilkan dari kamera pocket Canon Powershoot G12
Nah, selamat mencoba.
bagaimana cara membuat foto dengan teknik levitasi
Foto levitasi atau levitation photography, kalau anda baru mendengarnya adalah foto yang pada dasarnya membuat subyek foto tampak melayang di udara. Adalahyowayowacamera.com yang membuat foto levitasi menjadi populer diseluruh dunia.
Kunci dari foto levitasi yang baik adalah seberapa mulus usaha melayang tampak di foto, kalau anda bisa tampak tetap elegan dan halus saat melakukan lompatan dan saat momen tersebut tertangkap di kamera maka anda berhasil melakukan foto levitasi yang baik.
Dalam video dibawah ini, Kai Man Wong dengan gayanya yang sangat kocak akan berusaha meniru yowayowa membuat foto levitasi. Kalau anda tertarik membuat foto levitasi, silahkan ikuti langkah-langkahnya:
Nah selamat mencoba.
memahami mode kamera dslr
Program mode alias mode program biasanya disimbolkan dengan huruf P dikamera DSLR ataupun kamera digital lain. Didalam mode ini, kita bisa memilih ISO dan kamera akan menentukan nilai aperture dan shutter speed. Beda antara mode Program dengan mode Auto adalah dalam mode Program kita tetap memiliki kontrol atas kamera, sementara di mode Auto kamera menentukan semuanya.
Mari kita pahami mode program lebih jauh.
Program Shift
Dalam mode Program, kita bisa mengganti nilai aperture dan shutter speed yang ditentukan kamera dengan menggunakan Program Shift. Cukup dengan memutar tombol putar dial dibagian belakang kamera kita bisa mengubah nilai aperture dan shutter speed. Saat anda mengendaki depth of field yang sempit anda bisa memutar command dial untuk mengubah nilai aperture. Cek cara menggunakan program shift di manual kamera anda masing-masing. Di Canon EOS D60 misalnya, anda bisa menggunakan program shift dengan memencet shutter separuh lalu memutar tombol main dial dibelakang.
Mode Program adalah ISO Priority
Mode program bisa kita namai ulang ISO priority. Kita menentukan ISO dan kamera menentukan parameter lain. Ingat, segitiga exposure terdiri atas ISO, shutter speed dan aperture. Dalam kasus ini berarti kamera menentukan shutter speed dan aperture.
Kapan Saat Menggunakan Mode Program?
Mode program saat ini bisa dipakai untuk pemotretan standar yang anda jumpai sehar-hari. Standar dalam pengertian subyek foto yang kondisi pencahayaannya relatif tidak njlimet, seperti halnya situasi pemotretan dibawah:
Jenis foto seperti diatas dengan mudah dihandle oleh mode program. Kamera akan menentukan shutter speed yang cukup cepat untuk menghindari foto blur dan kita juga tidak menuntut depth of field yang tidak terlalu ekstrim. Saat anda tidak menyukai setting yang dipilih kamera, gunakan Program Shift untuk mengubahnya. Atau cukup naikkan ISO agar kamera memilih aperture yang lebih kecil.
Langganan:
Postingan (Atom)